Makna Tauhid dalam Islam
Pelajari makna Tauhid dalam Islam, dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadis, serta pandangan para ulama. Temukan bagaimana mengamalkan keesaan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Tauhid adalah inti dari ajaran Islam yang berarti mengesakan Allah. Dalam Islam, tauhid merupakan fondasi utama yang menegaskan keesaan Allah dalam segala aspek kehidupan. Kata "Tauhid" berasal dari bahasa Arab, yaitu "wahhada-yuwahhidu" yang berarti "mengesakan" atau "menjadikan satu". Ajaran ini sangat penting dalam Islam karena menjadi dasar keyakinan dan amalan seorang Muslim. Artikel ini akan menguraikan makna tauhid, beberapa dalil yang mendasarinya, serta pandangan para ulama mengenai tauhid.
1. Definisi Tauhid
Tauhid secara bahasa berarti mengesakan atau menyatukan. Dalam terminologi Islam, tauhid adalah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya, baik dalam zat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Tauhid dibagi menjadi tiga kategori utama:
-
Tauhid Rububiyah: Mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya seperti menciptakan, memberikan rezeki, menghidupkan dan mematikan. Dalam surat Al-Fatihah ayat 2, Allah berfirman:
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
-
Tauhid Uluhiyah: Mengesakan Allah dalam segala bentuk ibadah. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Dalil tentang hal ini terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 21-22:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًۭا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءًۭ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۭ فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًۭا لَّكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًۭا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan air itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui."
-
Tauhid Asma wa Sifat: Mengesakan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Allah memiliki nama-nama yang indah (Asmaul Husna) dan sifat-sifat yang sempurna. Hal ini ditegaskan dalam surat Al-A'raf ayat 180:
وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَآئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Dan Allah memiliki nama-nama yang indah, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang indah itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
2. Dalil-Dalil tentang Tauhid
Tauhid adalah konsep yang banyak dibahas dalam Al-Qur'an dan Hadis. Beberapa dalil yang menguatkan pentingnya tauhid dalam Islam antara lain:
-
Surat Al-Ikhlas ayat 1-4:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ * ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
-
Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Mu'adh bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda:
"حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا"
"Hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah agar mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun."
3. Pandangan Para Ulama tentang Tauhid
Para ulama Islam sangat menekankan pentingnya tauhid dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut beberapa pandangan ulama tentang tauhid:
-
Ibn Taymiyyah: Beliau menjelaskan bahwa tauhid adalah inti dari ajaran Islam dan seluruh nabi dan rasul diutus untuk menyampaikan tauhid. Menurutnya, tauhid bukan hanya dalam keyakinan tetapi juga dalam praktik ibadah sehari-hari.
-
Imam al-Ghazali: Dalam bukunya Ihya Ulumuddin, al-Ghazali menegaskan bahwa pengenalan terhadap Allah dan memahami keesaan-Nya adalah tujuan utama dari penciptaan manusia. Beliau mengajak umat Islam untuk selalu memperbaiki niat dan amalan agar sesuai dengan tauhid.
-
Shaykh Muhammad bin Abdul Wahhab: Beliau adalah tokoh yang terkenal dengan dakwahnya yang kuat terhadap tauhid. Dalam kitabnya, Kitab at-Tauhid, beliau menjelaskan pentingnya membersihkan tauhid dari syirik (mempersekutukan Allah) dan bid'ah (inovasi dalam agama yang tidak berdasar).
Kesimpulan
Tauhid adalah dasar utama dalam ajaran Islam yang mengajarkan keesaan Allah dalam segala aspek kehidupan. Memahami tauhid dengan benar adalah kewajiban setiap Muslim, dan hal ini harus tercermin dalam keyakinan serta amalan sehari-hari. Dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadis serta pandangan para ulama menunjukkan betapa pentingnya tauhid bagi seorang Muslim. Semoga dengan memahami dan mengamalkan tauhid, kita bisa menjadi hamba yang lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup.