3 Kunci Merawat Istikamah
Ingin tahu bagaimana cara agar tetap istikamah dalam ibadah? Simak 3 kunci penting yang harus dijaga agar hati tetap lurus di jalan Allah SWT. Lengkap dengan kisah inspiratif sahabat Rasulullah.

Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim, kita seringkali dihadapkan pada ujian keimanan. Terkadang kita semangat dalam beribadah, tapi di waktu lain kita mulai malas, lalai, bahkan jauh dari kebaikan. Karena itu, istikamah dalam Islam menjadi salah satu kunci utama agar kita terus berada di jalan kebaikan, tetap teguh dalam iman, serta istiqamah dalam menuntut ilmu dan amal.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahqaf ayat 13:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian tetap istikamah, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih.” (QS. Al-Ahqaf: 13)
Janji Allah sangat jelas. Bagi siapa saja yang tetap istikamah di jalan-Nya, Allah akan jauhkan rasa takut dan kesedihan dari hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat.
Namun pertanyaannya, bagaimana cara agar tetap istikamah? Apakah cukup hanya dengan niat baik saja? Ternyata, ada 3 kunci penting agar kita bisa terus istikamah, khususnya dalam menjalani tarbiyah, menuntut ilmu agama, serta memperbaiki diri.
1. Merawat Niat agar Selalu Lillah (Karena Allah)
Langkah pertama agar kita bisa tetap istikamah dalam tarbiyah adalah dengan merawat niat. Setiap amal harus selalu dikembalikan kepada tujuan yang lurus: semata-mata karena Allah SWT.
Seringkali, kita melihat orang-orang yang awalnya rajin menuntut ilmu, aktif dalam kajian, bahkan giat berdakwah. Namun lambat laun semangatnya menurun. Salah satu penyebab utamanya adalah niat yang tidak lurus sejak awal.
Sebagai contoh nyata, ada kisah menakjubkan dari seorang sahabat besar, Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah panglima perang yang sangat hebat, bahkan dijuluki “Pedang Allah”. Namun suatu hari, Umar bin Khattab sebagai khalifah saat itu mencopot jabatannya sebagai panglima. Bayangkan, seorang panglima hebat diturunkan menjadi prajurit biasa.
Apa reaksi Khalid bin Walid? Apakah marah? Apakah kecewa?
Beliau berkata:
“Aku berperang bukan untuk Umar bin Khattab. Aku berperang untuk Tuhannya Umar bin Khattab.”
Inilah contoh niat lillah yang luar biasa. Semua yang ia lakukan semata-mata untuk Allah, bukan untuk jabatan, bukan untuk popularitas, bukan untuk pujian manusia.
Begitu pula dalam menuntut ilmu (tarbiyah). Jangan sampai niat belajar agama hanya karena ingin terlihat saleh, atau ingin menarik perhatian seseorang. Bahkan ada sebagian orang mengikuti tarbiyah hanya supaya bisa menikah dengan wanita salihah, tapi setelah itu berhenti dari majelis ilmu.
Ilmu yang kita cari harus diniatkan untuk mendapatkan keberkahan, untuk memperbaiki diri, bukan untuk tujuan dunia semata. Kalau pun Allah kemudian memberikan bonus berupa pasangan salih atau rezeki lainnya, itu hanyalah hadiah tambahan.
Intinya: Luruskan niat, tanamkan dalam hati, semua karena Allah SWT.
2. Selalu Meminta Pertolongan kepada Allah SWT
Kunci kedua agar tetap istikamah dalam tarbiyah adalah dengan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Jangan pernah merasa kuat sendiri. Jangan pernah merasa bisa istiqamah hanya karena disiplin pribadi semata.
Ingatlah, hati manusia itu berbolak-balik. Bahkan Rasulullah SAW sering berdoa:
“Ya Muqallibal Qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik.”
“Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Kalau Rasulullah saja sering meminta keteguhan hati, apalagi kita?
Allah sangat mencintai hamba-Nya yang gemar berdoa dan meminta. Bahkan disebutkan dalam hadis:
“Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi)
Banyak orang yang terlalu sibuk meminta tolong kepada manusia. Padahal, makin sering kita meminta kepada manusia, biasanya akan muncul rasa tidak enak hati, atau bahkan beban perasaan.
Berbeda jika kita meminta kepada Allah. Semakin sering kita meminta kepada Allah, justru semakin dicintai oleh-Nya.
Jadikan doa sebagai kekuatan utama kita dalam menjaga istikamah. Bangun malam, curhat kepada Allah, minta agar kita dijaga dari futur (kemalasan), dijaga dari dosa, dan selalu diberi semangat untuk menuntut ilmu dan melakukan amal kebaikan.
3. Selalu Berada di Jalan Allah SWT
Langkah ketiga agar kita bisa tetap istikamah adalah dengan memastikan diri selalu berada di jalan Allah SWT. Apa maksudnya? Yakni dengan memilih lingkungan yang baik, berteman dengan orang-orang saleh, berada di majelis ilmu, mengikuti kajian, dan berusaha berada dalam lingkaran kebaikan.
Lingkungan yang baik akan membantu kita untuk terus istiqamah. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang akan mengikuti agama temannya, maka hendaklah kalian melihat siapa yang menjadi temannya.” (HR. Abu Dawud)
Kalau kita berteman dengan orang yang gemar tarbiyah, semangat menuntut ilmu, rajin beribadah, maka kita pun akan tertular semangatnya. Sebaliknya, kalau kita salah pilih teman, semangat kita bisa padam sedikit demi sedikit.
Selain itu, perjuangan berada di jalan Allah juga berarti berani meninggalkan hal-hal yang bisa menghalangi kita dari istiqamah, seperti:
-
Lingkungan yang buruk
-
Konten-konten yang melalaikan di media sosial
-
Kesibukan dunia yang melupakan akhirat
Kenapa Kita Harus Tetap Istikamah?
Mengapa istikamah dalam tarbiyah dan ibadah itu penting? Karena hidup kita sejatinya hanyalah titipan dari Allah SWT. Segala sesuatu yang ada di dunia ini akan kembali kepada-Nya.
“Kita boleh berduka cita, tapi jangan berlebihan. Jangan merasa memiliki sesuatu secara mutlak, karena semuanya hanyalah titipan Allah.”
Harta, jabatan, bahkan orang-orang yang kita cintai, semuanya hanyalah amanah. Kita diuji oleh Allah, apakah kita bisa menjaga titipan-Nya atau tidak.
Kalau kita bisa istikamah, insyaAllah hidup kita lebih tenang. Kita tidak mudah goyah ketika kehilangan sesuatu. Kita juga akan lebih siap menghadapi ujian hidup, karena tahu bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Allah.
Penutup: Tarbiyah sebagai Jalan Menuju Istikamah
Tarbiyah bukan sekadar belajar agama. Tarbiyah adalah proses membina diri agar lebih dekat kepada Allah. Dengan tarbiyah, kita belajar memperbaiki hati, menata niat, memperbanyak amal, dan menjaga diri agar tetap di jalan yang benar.
3 kunci agar tetap istikamah yang harus selalu kita jaga:
-
Merawat niat lillah — luruskan semuanya hanya karena Allah.
-
Meminta pertolongan Allah — jangan berhenti berdoa agar diberi keteguhan hati.
-
Berada di jalan Allah — pilih lingkungan yang mendukung, jauhi hal-hal yang melalaikan.
Mari kita terus berjuang menjaga diri agar tetap istikamah dalam tarbiyah, dalam ibadah, dalam akhlak, dan dalam amal. Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang teguh di jalan kebaikan hingga akhir hayat.
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian tetap istikamah, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih.” (QS. Al-Ahqaf: 13)