Orang-orang di Seluruh Dunia Bersatu Mendukung Gaza dalam Konflik Israel-Palestina

Demonstrasi global mendukung Gaza dalam konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan. Ratusan ribu demonstran berkumpul di berbagai kota di seluruh dunia, termasuk London, Malaysia, India, Istanbul, Bagdad, dan berbagai kota di Eropa. Mereka mengekspresikan solidaritas dengan Palestina di tengah serangan militer Israel yang telah menewaskan ribuan warga Palestina. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut Israel sebagai penjajah dan menolak label "teroris" untuk Hamas. Demonstrasi juga mencakup seruan boikot produk Israel dan tuntutan untuk gencatan senjata.

Orang-orang di Seluruh Dunia Bersatu Mendukung Gaza dalam Konflik Israel-Palestina

Pada hari Sabtu, ratusan ribu demonstran berkumpul di berbagai kota di seluruh dunia untuk mengekspresikan dukungan mereka kepada Gaza di tengah serangan militer yang terus berlanjut oleh Israel. Hampir 8.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka dalam konflik ini.

Di London, Inggris, salah satu unjuk rasa terbesar berlangsung damai, tetapi polisi melaporkan sembilan penangkapan, termasuk dua karena penyerangan terhadap petugas dan tujuh karena pelanggaran ketertiban umum, beberapa di antaranya diperlakukan sebagai kejahatan rasial. Jumlah peserta diperkirakan antara 50.000 hingga 70.000 orang.

Pemerintahan Inggris, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Rishi Sunak, tidak memanggil untuk gencatan senjata, melainkan menganjurkan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan mencapai warga Gaza. Inggris telah mendukung "hak untuk mempertahankan" Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang mengakibatkan lebih dari 1.400 kematian, sebagian besar warga sipil.

Jumlah korban tewas di Gaza mencapai lebih dari 7.700 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, sejak pemboman Israel dimulai tiga minggu lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Di seluruh dunia, demonstrasi serupa juga terjadi. Di Malaysia, demonstran berkumpul di luar Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur. Di India selatan, sekitar 100.000 orang berunjuk rasa di negara bagian Kerala untuk mengekspresikan solidaritas dengan Palestina.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan di Istanbul bahwa Israel adalah penjajah dan menegaskan bahwa Hamas bukan organisasi "teroris." Erdogan sebelumnya mendapat kritik keras dari Israel karena menyebut kelompok bersenjata itu sebagai "pejuang kemerdekaan."

Protes juga berlangsung di Bagdad, Irak, sementara di Hebron, Tepi Barat yang diduduki, pengunjuk rasa Palestina memanggil untuk boikot global terhadap produk-produk Israel.

Di berbagai kota di Eropa seperti Kopenhagen, Roma, dan Stockholm, orang-orang juga turun ke jalan untuk mengekspresikan dukungan mereka. Meskipun beberapa kota di Perancis melarang demonstrasi sejak konflik dimulai karena khawatir dapat memicu ketegangan sosial, unjuk rasa kecil masih terjadi di beberapa tempat, termasuk Paris dan Marseille.

Di Wellington, ibu kota Selandia Baru, ribuan orang berkumpul di Gedung Parlemen dengan bendera Palestina dan plakat bertuliskan "Bebaskan Palestina." Unjuk rasa ini mencerminkan solidaritas yang luas di seluruh dunia terhadap konflik Israel-Palestina yang berkelanjutan.