Peristiwa 15 Ramadhan : Lahirnya Pemimpin Para Pemuda Ahli Surga
Peristiwa 15 Ramadhan 3 Hijriyah: Lahirnya Al-Hasan bin Ali, cucu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, pemimpin para pemuda ahli surga yang menjadi simbol kedamaian dan akhlak mulia.

Peristiwa 15 Ramadhan: Lahirnya Al-Hasan bin Ali, Pemimpin Para Pemuda Surga
Peristiwa Bersejarah di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan menyimpan banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satu peristiwa istimewa yang terjadi pada tanggal 15 Ramadhan tahun ke-3 Hijriyah adalah lahirnya cucu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat dicintai, yaitu Al-Hasan bin Ali Radhiyallahu ‘anhu.
Kelahiran Al-Hasan bin Ali
Al-Hasan bin Ali lahir dari pasangan mulia, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu dan Fathimah al-Zahra’ Radhiyallahu ‘anha, putri tercinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah sendiri yang mentahnik mulutnya dengan air liur beliau, lalu memberinya nama Al-Hasan.
“Dia adalah cucu yang paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik wajah maupun akhlaknya.”
[Tarikh Khalifah, hlm. 66, dan Tarikh Baghdad, Jilid 1, hlm. 140]
Kasih Sayang Rasulullah kepada Al-Hasan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintai Al-Hasan. Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu disebutkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ -رِضِيَ اللهُ عَنْهُ-، قَالَ: خَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَائِفَةٍ مِنَ النَّهَارِ، لَا يُكَلِّمُنِي وَلَا أُكَلِّمُهُ، حَتَّى جَاءَ سُوقَ بَنِي قَيْنُقَاعَ، ثُمَّ انْصَرَفَ، حَتَّى أَتَى خِبَاءَ فَاطِمَةَ فَقَالَ: (( أَثَمَّ لُكَعُ؟ أَثَمَّ لُكَعُ؟ )) يَعْنِي حَسَنًا فَظَنَنَّا أَنَّهُ إِنَّمَا تَحْبِسُهُ أُمُّهُ لِأَنْ تُغَسِّلَهُ وَتُلْبِسَهُ سِخَابًا، فَلَمْ يَلْبَثْ أَنْ جَاءَ يَسْعَى، حَتَّى اعْتَنَقَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا صَاحِبَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( اللهُمَّ إِنِّي أُحِبُّهُ، فَأَحْبِبْهُ وَأَحْبِبْ مَنْ يُحِبُّهُ ))
Artinya:
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Aku pernah keluar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada siang hari. Beliau tidak berbicara kepadaku dan aku pun tidak berbicara kepadanya, hingga tiba di pasar Bani Qainuqa’. Kemudian beliau pergi dan mendatangi rumah Fathimah lalu bersabda: ‘Adakah anak kecil di situ? Adakah anak kecil di situ?’ maksudnya adalah Hasan. Kami mengira bahwa Hasan dicegah oleh ibunya karena hendak dimandikan dan dipakaikan kalung. Tidak lama kemudian Hasan datang berlari hingga keduanya saling berpelukan. Rasulullah pun bersabda: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah dia dan cintailah orang yang mencintainya.’”
[HR. al-Bukhari no. 5884, Muslim no. 2421]
Al-Hasan, Simbol Perdamaian Umat Islam
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
اِبْنِي هَذَا سَيِّدٌ، وَلَعَلَّ اللهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ
Artinya:
“Cucuku ini adalah seorang pemimpin. Semoga Allah mendamaikan dua kelompok besar dari kaum muslimin melalui tangannya.”
[HR. al-Bukhari no. 3746]
Hadits ini menjadi kenyataan ketika Al-Hasan memilih untuk menyerahkan kekuasaan demi persatuan umat Islam.
Teladan dari Al-Hasan bin Ali
Al-Hasan bin Ali Radhiyallahu ‘anhu adalah sosok yang mampu mengalahkan ego dan keinginan duniawi demi kepentingan umat. Sikap zuhud, akhlak yang luhur, dan kecintaan pada perdamaian menjadikannya contoh pemimpin sejati.
Penutup
Peristiwa 15 Ramadhan 3 Hijriyah adalah hari istimewa lahirnya Al-Hasan bin Ali Radhiyallahu ‘anhu — pemimpin para pemuda surga, cucu tercinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Melalui sifat-sifatnya yang mulia, beliau menjadi teladan bagi kita semua untuk menjaga persatuan, mengutamakan akhlak, dan menjauhkan diri dari fitnah dunia.
Referensi:
- Tarikh Khalifah, hlm. 66
- Tarikh Baghdad, Jilid 1, hlm. 140
- Shahih al-Bukhari no. 5884, 3746
- Shahih Muslim no. 2421