Peristiwa 11 Ramadhan: Wafatnya Ulama dan Sejarawan Muhammad bin Syakir al-Kutuby
Peristiwa 11 Ramadhan 764 Hijriyah: wafatnya ulama dan sejarawan Islam Muhammad bin Syakir al-Kutuby, penulis kitab ‘Uyun al-Tawarikh dan Fawat al-Wafayat, sosok inspiratif dari kemiskinan menjadi ulama besar.

Peristiwa Bersejarah di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan bukan hanya bulan penuh keberkahan, tetapi juga menyimpan banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Ramadhan adalah wafatnya seorang ulama dan sejarawan ternama, Muhammad bin Syakir al-Kutuby, pada 11 Ramadhan 764 Hijriyah.
Profil Ulama dan Sejarawan Muhammad bin Syakir al-Kutuby
Muhammad bin Syakir bin Ahmad bin ‘Abd al-Rahman al-Kutuby al-Darany al-Dimasyqy dikenal sebagai salah satu tokoh ulama dan ahli sejarah terkemuka pada abad kedelapan Hijriyah. Masa mudanya diwarnai dengan kemiskinan, namun ia tidak menyerah. Berkat kesabaran dan kerja kerasnya sebagai penjual buku, ia akhirnya berhasil meraih keuntungan yang besar dan menjadi seorang ulama yang disegani.
Karya-Karya Besar Muhammad bin Syakir al-Kutuby
Semasa hidupnya, Muhammad bin Syakir al-Kutuby menghasilkan karya-karya monumental yang hingga kini menjadi rujukan dalam bidang sejarah Islam. Dua karya terkenalnya adalah:
- ‘Uyun al-Tawarikh
- Fawat al-Wafayat
Kedua kitab tersebut menjadi sumber penting bagi para sejarawan dan peneliti untuk memahami peristiwa-peristiwa besar dalam peradaban Islam.
Wafatnya Muhammad bin Syakir al-Kutuby di Bulan Ramadhan
Pada 11 Ramadhan 764 Hijriyah, ulama besar ini dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wafatnya Muhammad bin Syakir al-Kutuby menjadi salah satu catatan sejarah penting yang terjadi di bulan Ramadhan. Sosoknya dikenang sebagai ulama yang tidak hanya berilmu, tetapi juga gigih, pekerja keras, dan memberikan kontribusi besar dalam penulisan sejarah Islam. Semoga Allah merahmatinya dan menjadikan ilmunya terus bermanfaat bagi generasi setelahnya.
Referensi:
- al-Bidayah wa al-Nihayah, Jilid 14, hlm. 345
- al-Duror al-Kaminah fi A’yan al-Mi’ah al-Tsaminah, Jilid 5, hlm. 194