PBB: Israel Gunakan Lapar sebagai Senjata, Gaza Hadapi Kelaparan Bersejarah

PBB menyebut kelaparan di Gaza sebagai bencana buatan akibat blokade Israel. Lebih dari 62.000 tewas sejak Oktober 2023. PBB desak gencatan senjata dan akses bantuan.

PBB: Israel Gunakan Lapar sebagai Senjata, Gaza Hadapi Kelaparan Bersejarah
Warga Palestina Terima Makanan Hangat di Tengah Serangan dan Blokade Total Israel di Gaza

Jenewa, Swiss – Pejabat kemanusiaan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam kelaparan yang kini melanda Gaza, menyebutnya sebagai bencana “yang bisa diprediksi dan seharusnya bisa dicegah,” namun justru diciptakan akibat blokade dan penghalangan bantuan oleh Israel.

“Ini adalah kelaparan yang seharusnya bisa kami cegah jika kami diizinkan. Namun, makanan menumpuk di perbatasan akibat penghalangan sistematis oleh Israel. Ini adalah kelaparan yang terjadi hanya beberapa ratus meter dari makanan di tanah yang subur,” kata Tom Fletcher, Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dalam konferensi pers di Jenewa, Jumat.

Fletcher menggambarkan situasi ini sebagai “kelaparan abad ke-21 yang diawasi oleh drone dan teknologi militer paling canggih dalam sejarah,” dan menuding sejumlah pemimpin Israel secara terbuka menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

“Ini adalah kelaparan yang terjadi di depan mata kita semua. Ini adalah kelaparan dunia, bukan hanya Gaza,” tegasnya.


Dampak Kemanusiaan dari Krisis Buatan

Fletcher menyoroti penderitaan warga sipil, khususnya anak-anak:

“Ini adalah kelaparan yang memaksa orang tua memilih anak mana yang harus diberi makan, memaksa orang mempertaruhkan nyawanya demi mencari makanan.”

Ia mendesak komunitas internasional untuk bertindak:

“Cukup. Gencatan senjata sekarang, buka seluruh perbatasan – utara dan selatan. Biarkan kami membawa makanan dan bantuan dalam skala besar tanpa hambatan. Hentikan balas dendam ini. Sudah terlambat bagi banyak orang, tetapi belum terlambat bagi semua orang di Gaza.”


Kelaparan Pertama dalam Sejarah Modern Timur Tengah

Badan pemantau kelaparan global, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), secara resmi menyatakan adanya kelaparan di Gaza Governorate – yang menjadi kelaparan pertama yang tercatat di Timur Tengah.

IPC memperingatkan kelaparan akan segera meluas ke wilayah lain di Jalur Gaza, termasuk Deir al-Balah dan Khan Younis, dalam hitungan minggu jika akses kemanusiaan tak segera dibuka.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat, dan membuat 2,3 juta penduduknya berada di ambang kelaparan total.


Kecaman Internasional dan Tuntutan Akuntabilitas

Organisasi hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International, menuduh Israel melanggar hukum internasional dengan sengaja mencegah warga sipil mendapatkan makanan – tindakan yang dilarang dalam Konvensi Jenewa.

Meski kecaman global terus meningkat, lembaga bantuan mengungkapkan mereka masih menghadapi hambatan parah di perbatasan, dengan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar sering kali ditolak atau ditunda.

“Dunia tidak bisa berpura-pura tidak tahu. Ini bukan bencana alam. Ini buatan manusia, dan terjadi di depan mata kita,” pungkas Fletcher.