Seputar Gaji : Perbedaan UMR, UMP, dan UMK

Apa bedanya UMR, UMP, dan UMK? Pertanyaan ini sering muncul saat membahas gaji atau upah minimum pekerja di Indonesia. Meskipun istilah UMR masih populer di masyarakat, secara hukum UMR sudah tidak digunakan lagi dan digantikan dengan UMP dan UMK. Artikel ini akan membahas secara jelas perbedaannya serta bagaimana penetapan upah minimum terbaru tahun 2025.

1. Apa Itu UMR, UMP, dan UMK?

UMR (Upah Minimum Regional)

UMR adalah istilah lama untuk menyebut upah minimum suatu wilayah. Sejak terbitnya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000, istilah UMR resmi digantikan oleh UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota).

UMP (Upah Minimum Provinsi)

UMP adalah standar gaji minimum yang berlaku di seluruh provinsi. Penetapannya dilakukan oleh gubernur setiap tahun berdasarkan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi.

UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota)

UMK adalah standar gaji minimum di tingkat kabupaten atau kota. Biasanya nilainya lebih tinggi dari UMP, karena disesuaikan dengan kebutuhan hidup layak (KHL) dan kondisi ekonomi daerah masing-masing.

2. Tabel Perbandingan UMR, UMP, dan UMK

3. Kesimpulan

Perbedaan UMR, UMP, dan UMK terletak pada istilah dan wilayah berlakunya. UMR kini hanya istilah populer, sedangkan yang resmi digunakan adalah UMP untuk provinsi dan UMK untuk kabupaten/kota.

Jika Anda seorang pekerja atau pemberi kerja, pastikan mengecek upah minimum terbaru di wilayah Anda agar sesuai dengan aturan ketenagakerjaan 2025.