Peristiwa 20 Ramadhan : Kemenangan Besar Bagi Kaum Muslimin

Peristiwa 20 Ramadhan 8 Hijriyah: Fathu Makkah, kemenangan besar Islam di bawah kepemimpinan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berhala-berhala dihancurkan, dan Makkah kembali ke tauhid.

Peristiwa 20 Ramadhan : Kemenangan Besar Bagi Kaum Muslimin

Kemenangan Bersejarah di Bulan Ramadhan

Pada 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah, terjadi peristiwa besar dalam sejarah Islam, yaitu Fathu Makkah (Pembebasan Makkah). Hari itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama 10.000 pasukan Muslim memasuki Kota Makkah dengan kemenangan besar tanpa perlawanan berarti dari kaum Quraisy.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ﴿١﴾ وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًۭا ﴿٢﴾ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۭا ﴿٣

Artinya:
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat."
[QS. An-Nasr: 1-3]

Masuknya Rasulullah ke Makkah dengan Penuh Tawadhu

Saat memasuki Tanah Suci, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menunjukkan kesombongan atas kemenangan ini. Beliau menundukkan kepalanya sebagai bentuk syukur kepada Allah Ta’ala.

Di sekitar Ka’bah, terdapat 360 berhala yang selama ini disembah oleh kaum musyrikin. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menghancurkan semua berhala itu dengan busurnya sambil membacakan firman Allah:

وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبٰطِلُ ۚ إِنَّ الْبٰطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Artinya:
"Dan katakanlah: Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu pasti akan lenyap."
[QS. Al-Isra’: 81]

Pengampunan bagi Penduduk Makkah

Meskipun kaum Quraisy telah lama memusuhi Islam dan menyakiti kaum Muslimin, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memberikan ampunan umum bagi mereka.

Beliau bersabda:

لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Artinya:
"Hari ini tidak ada celaan bagi kalian. Semoga Allah mengampuni kalian. Dia adalah Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Sikap pemaaf Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat hati banyak orang Quraisy luluh dan akhirnya menerima Islam dengan sepenuh hati.


Pelajaran dari Fathu Makkah

  1. Kemenangan Hakiki adalah Kembalinya Manusia kepada Tauhid
    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghancurkan berhala-berhala agar masyarakat tidak kembali kepada kesyirikan.

  2. Kebesaran Hati dalam Memberikan Ampunan
    Meskipun kaum Quraisy dahulu adalah musuh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memilih jalan damai dan mengampuni mereka.

  3. Tawadhu dalam Kemenangan
    Saat meraih kemenangan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap rendah hati, tidak menyombongkan diri.


Penutup

Peristiwa 20 Ramadhan 8 Hijriyah adalah tonggak kemenangan Islam yang mengubah sejarah. Makkah kembali ke dalam naungan tauhid, dan kaum Quraisy berbondong-bondong masuk Islam. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari Fathu Makkah, dan senantiasa meneladani sikap tawadhu serta kemaafan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Referensi:

  • Al-Qur’an: QS. Al-Isra’: 81, QS. An-Nasr: 1-3

  • Al-Qaul al-Mubin fi Sirah Sayyid al-Mursalin, hlm. 341

  • HR. Al-Bukhari dan Muslim